"Kau! Itu tidak adil. Mengapa siapapun tidak boleh mencampuri urusan pribadiku, termasuk kau!."teriak akira yang marah dan tidak terima dengan keputusan sepihak abercio. Ini hanya perjajian antara majikan dan pelayan sementaranya. Bukan contrak jual diri atau perbudakan.
"terserah saja. Jika kau ingin terus tinggal di dalam kamarku dan menjadi penghangat ranjangku. Kau boleh menolak." Kata abercio mengancam. Laki-laki ini memang pantas di sebut dengan iblis bermuka dua. Apa yang dikatakan dengan yang ada di dalam hatinya.
"Kau!" akira mengepalkan tangannya dengan geram. Ingin sekali rasanya gadis ini menonjok wajah iblis tidak tahu diri itu. Laki-laki yang tidak tahu malu, bahkan dengan tega memeras dan memaksa gadis muda sepertinya menjadi seorang pelayan.