Raut wajah sang presdir terlihat sangat lega. bahkan dia sampai lupa, dengan tujuan apa tadi mendatangi dokter William langsung di ruangannya.
"Fuiih... syukurlah. untung saja dia tidak marah, kali dia marah. bisa kiamat rumah sakit ini." Kata dokter William dalam hatinya yang juga merasa lega melihat Presdir Arion yang terlihat lebih tenang.
saat mereka berdua masih mengobrol dan membahas tentang kondisi kesehatan Akira tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar ruangan dokter William.
"Masuk." kata dokter William yang membukakan pintu dan mempersilahkan tamunya masuk. ternyata tamu itu adalah bodyguard sang presdir yang mendapatkan telepon dari Bodyguard lain yang bertugas di ruangan Akira saat ini.
Ada apa?" tanya Abercio kepada bodyguard-nya.