Akira hanya berdiri di depan pintu lift dan berharap ada seseorang yang lewat. Supaya ia bisa bertanya di mana apartemen Jennifer. Tetapi sudah hamper 10 menit akira berjalan di sekitar tempat itu, tidak ada seorangpun lewat atau keluar dari apatemennya.
"sepi sekali. Ini tempat tinggal manusia, atau pemakaman? Mengapa tidak ada orang sama sekali. Sudahlah, mungkin karena sudah laarut malam. Jadi, semua orang sudah tidur. Sebaiknya aku pulang saja. Aku rasa akan sulit menemukan ayah malam ini"
Akira memutuskan untuk mengakhiri petualangannya untuk mencari tahu hubungan Jennifer dan ayahnya. Lagipula belum tentu Jennifer yang dikunjungi oleh ayahnya malam ini. Bisa jadi ayahnya hanya mengunjungi teman lamanya saja.
Brukk…
Tubuh akira tidak sengaja menabarak seseorang, Ketika ia membalikkan badannya.
"maaf, saya tidak sengaja." Kata akira sambil menundukkan kepalanya dan meminta maaf kepada orang yang ia tabrak, tanpa melihat siapa orang itu.
"kau lagi?!"
Laki-laki itu terlihat tidak senang Ketika melihat akira ada di hadapannya. Kedua alis matanya mengerut dengan ekspresi yang tidak bersahabat.
Akira mendongak dan melihat kearah seseorang yang berdiri di hadapannya.
"kau lagi!"
Akira tidak kalah terkejut, Ketika melihat laki-laki yang ada dihadapannya adalah laki-laki yang sama yang membawa kira pulang ke rumahnya pada malam kecelakaan mobil dan meninggalnya ibunya.
"dasar iblis mesum ini. Mengapa aku harus bertemu dengannya malam ini?"
Baru saja tadi pagi akira keluar dari rumah laki-laki yang entah dari mana asal usulnya itu. Bahkan Namanya saja akira tidak tahu. Tadi pagi akira sungguh tidak sempat mencari tahu siapa nama laki-laki ini karena terburu-buru untuk pulang demi menghadiri pemakaman ibunya. Malam ini bukan waktu yang tepat untuk mengurus laki-laki tidak jelas itu. Lebih baik pulang kerumah dan istirahat.
Akira mengabaikan abercio begitu saja dan beranjak pergi meninggalkannya.
" mau kemana kau? Jangan harap bisa kabur dariku malam ini."
Abercio meraih dan menarik tangan akira dengan cepat. Meskipun kepalanya sedikit pusing karena mabuk. Bukan berarti abercio akan lupa dengan gadis nakal dan kurang ajar yang berani menendangnya dari atas tempat tidur tadi pagi.
"lepaskan! Dasar monster."
Akira berusaha menarik dan melepaskan tangannya dari abercio, namun tidak berhasil. Genggaman laki-laki ini sangat kuat, meskipun terlihat sedang mabuk minuman.
"jangan harap! Ikut aku sekarang."
Abercio menarik paksa gadis itu untuk mengikutinya. Tetapi hal itu tidak akan mudah untuk membawa akira begitu saja tanpa perlawanan.
Akira memberontak, bahkan berusaha menginjak kaki abercio namun tidak berhasil.
"nona, gerakanmu begitu lambat."
Abercio dengan cepat memanggul tubuh akira di bahunya dan membawa gadis itu bersamanya begitu saja. Meskipun akira berteriak dan memakinya. Abercio sama sekali tidak perduli. Entah apa yang terjadi kepadanya malam ini? Tidak biasanya abercio begitu tertarik dengan seorang wanita, bahkan sampai menggendongnya.
"hei, turunkan aku. Dasar gila!"
Akira terus menerus memukul punggung abercio dengan kedua tangannya. Tetapi laki-laki ini sama sekali tidak merasa kesakitan atau terganggu hal itu. Mereka berdua masuk ke dalam lift.
"turunkan aku! Dasar monster mesum!"
"diam! Berisik!" sentak abercio.
Abercio menurunkan akira dari bahunya. Namun tangannya sama sekali tidak melepaskan akira dari genggamannya. "mengapa kau ada di tempat ini malam-malam seperti ini?" laki-laki ini melihat akira dari atas sampai bawah sambil tersenyum. "nona, selera berpakaianmu sangat unik. Apa kau memang suka keluar rumah dengan baju tidur? Sangat menarik. Jangan katakana kau tinggal di tempat ini, penipu kecil."
Abercio masih ingat, tadi padi gadis nakal itu mengatakan bahwa ia adalah putri keluarga kyle dan memintanya untuk menagih ganti rugi ke kediaman kayle saat itu. Lalu apa yang dilakukan gadis itu di apartemen ini malam-malam seperti ini.
"bukan urusanmu. Lepaskan tanganku! Bukankah sudah aku katakana kepadamu. Aku pasti akan mengganti semua kerugianmu. Kau cukup dating saja ke kediaman kyle dan ayahku akan membayar semuanya." akira Kembali berusaha melepaskan diri dari cengkaram abercio, namun masih saja gagal. Laki-laki ini terlalu kuat untuk dilawan secara fisik. Ia harus mencari cara lain untuk melepaskan diri.
"Oh, ya? Tetapi sayangnya aku sudah berubah pikiran. Aku sama sekali tidak tertarik dengan uangmu. Bagaimana jika kau membayarnya dengan ini?"
Abercio menarik pinggang gadis cantik itu dan merapatkannya ke tubuhnya. "kau begitu kurus." Bisik abercio di telinga akira.
Krakk…
"ughh… sial!" abercio meringkuk dan meringis kesakitan Ketika juniornya di tendang dengan keras oleh akira memakai lutut.
" rasakan itu dasar mesum! Bleeehh…" akira keluar dari lift begitu saja dan meninggalkan abercio sendiri kesakitan di dalamnya, bahkan gadis ini masih sempat mengejek abercio dengan menjulurkan lidahnya sebelum pergi.