Sopir ini sedikit canggung. Ia tak tahu perintah siapa yang harus diikuti. Sedangkan arah antara ke pemakaman dan rumah sakit itu berlawanan arah.
Sopir ini melirik ke arah sang presdir melakukan kaca spion dalam mobil. "Presdir, saya kemana?" Tanya sopir itu kepada Abercio.
"Rumah sakit." Jawab Abercio singkat.
Jika saja Akira menjawab demikian sejak tadi, mereka tak perlu bertengkar di hadapan sopir yang merupakan bawahan Abercio.
"Baik, presdir." Jawab sopir itu yang segera tancap gas menuju ke rumah sakit dengan kecepatan yang lumayan ekstrim. Untung saja suasana jalanan sedang sepi karena sudah malam.
Abercio memilih untuk menyandarkan punggungnya dan mencoba untuk tidur di dalam mobil. Perjalanan mereka masih lama untuk menuju pusat kota A, masih membutuhkan sekitar 1 jam perjalanan. Jika suasana jalan raya sepi. Mereka bisa menambah kecepatan dan tiba lebih cepat juga di tempat tujuan.