"Kenapa masih bertanya? Bukannya kau bisa melihat dan merasakan sendiri?" Kata abercio yang menjawab dengan enteng teriakan dan kemarahan Akira kepadanya. Kemarahan Akira sama sekali tidak berpengaruh kepada abercio. Bagi abercio semakin marah Akira, maka gadis ini akan semakin terlihat imut dan menggemaskan.
"Kau! Berhenti..." Kata Akira memohon agar Abercio tak melanjutkan kelakuannya yang tak senonoh itu. Dia adalah gadis yang masih polos dan belum tersentuh laki-laki manapun. Bahkan ciuman pertamanya juga abercio yang mengambilnya. Akira tidak akan membiarkan abercio mengambil hal yang yang berharga dari hidupnya lebih banyak lagi.
"Berhenti?! Aku tidak bisa berhenti, Sayang. Bukankah kau yang menginginkannya tadi?" Kata abercio tersenyum menyeringai. Ia menelusuri setiap lekuk leher itu dan menempelkan wajahnya di pipi Akira seperti seorang suami yang begitu rindu untuk memadu kasih dengan istrinya.