Beberapa saat setelah Jennifer telah merasa tenang dan mempersiapkan kopernya untuk keluar dari kamarnya. Tiba-tiba terdengar suara Alice yang memggedor pintunya dengan tidak sabar.
"Mom, buka pintunya. Aku ingin berbicara denganmu." Teriak Alice dengan suara serak seperti sedang menangis. Sekarang gadis ini yang dengan inisiatifnya sendiri menghampiri ibunya dengan perasaan hancur, sepulang dari perusahaan Abercio. Padahal tadi malam ketika Jennifer melakukan hal yang sama, Alice sama sekali tidak peduli dan tak mau membuka pintu kamarnya, hingga membuat Jennifer menangis di depan pintu.
"Mom, aku mohon buka pintunya. Aku sangat membutuhkanmu saat ini." Kata Alice yang berusaha membujuk Jennifer untuk membuka pintu kamarnya. Ia mengira Jennifer itu marah kepadanya karena semalam Alice mengacuhkan ibunya itu tadi malam.