Grrr...grrrrr....grrrrrr...
Suara labu manis dan labu besar yang terdengar geram itu membuat Akira merasa frustasi saja. Tetapi ia berusaha untuk tetap tenang dengan memejamkan matanya untuk menunggu kematian. "Mom, aku mencintaimu. Tunggu aku datang." Kata dalam hati yang merasa putus asa. Mungkin dengan kejadian ini ia bisa berkumpul kembali dengan ibunya. Jikalau ada penyesalan, mungkin itu adalah dendamnya kepada Jennifer yang tidak terlaksana. Maaf, aku tidak bisa menyingkirkan batu kerikil yang myakitimu. Mom, maafkan aku yang tidak berbakti selama ini. Air mata menetes merembers melalui ujung garis mata Akira dan mengalir ke pipinya.
Grrr..... Grrrr....
Diatas keputusaan gadis itu, dua ekor hewan manis namun dengan tampilan menyeramkan itu tengah menantikan Akira dibawa. Siap menyambut Akira, kapanpun gadis itu jatuh nanti.
"Krakk... Kratakkk....
"Arrggg...."