"Sayang. Pagi-pagi gini kamu mau kemana? Ini hari libur kan?" tanya Mamahnya Keisya.
"Iya Mah. Hari ini aku mau ke rumah Dika. Aku mau jenggukin dia. Soalnya dia katanya sakit. Dia itu kan sahabat aku."
"Iya si. Tapi kenapa harus sepagi ini? Emangnya ga bisa agak siangan gitu? Kamu aja belum sarapan. Kalo kamu sakit gimana?"
"I... Iya. Soalnya Aqilla sama teman yang lainnya juga janjiannya jam segini. Itumah gampang Mah, nanti aku bisa sarapan sama teman-teman yang lain di luar. Aku pamit dulu ya Mah, Yah. Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam. Hati-hati kamu nak."
"Iya Mah."
Keisya pergi begitu saja tanpa sarapan terlebih dahulu dengan Mamah dan Ayahnya di rumah. Rasa khawatir dirinya Dnegan Dika lebih besar daripada dengan dirinya sendiri.
"Anak itu ya. Dia mau jenggukin temannya tapi ga sarapan. Lebih pentingin temannya daripada dirinya sendiri," ucap Mamahnya Keisya kepada sang suami.
