"Udah pulang? Mau langsung pulang atau mau main dulu gitu? Besok kan weekend nih, hehe," tanya Rian.
Bukannya menjawab pertanyaan dari Rian, Aqilla justru melamun. Seperti ada yang sedang dia pikirkan saat ini.
"Kak Rian ga tanya soal pertanyaan Dika kemarin. Sedangkan Dika harus gua jawab secepatnya. Ini yang bikin gua semakin yakin sama kak Rian," pikir Aqilla di dalam hatinya.
"Aqilla. Kamu kenapa?" tanya Rian kembali.
"Engga. Aku ga kenapa-kenapa kak. Kak Rian, aku mau jawab pertanyaan Dika kemarin. Kita bisa ke tempat kemarin kan sama Dika?"
"Emangnya kamu udah punya jawaban? Kamu kan butuh waktu katanya kemarin. Kalo kamu belum siap, ga apa-apa. Kapan-kapan aja di jawabnya. Ga usah dengarin Dika yang ga sabaran itu."
"Udah kok kak. Aku udah ada jawabannya."
"Yaudah kalo gitu. Ayo."
"Iya kak. Keisya, lu ikut gua ya. Lu naik motor sama Dika."
"Gua? Kenapa gua harus ikut? Ini kan urusan kalian bertiga. Lebih baik gua ga usah ikut deh ya."