"Sini gua bantu buka."
Lagi-lagi wajah Aqilla dan Dika kali ini sangat dekat. Beberapa waktu dekat ini Aqilla dan Dika memang sering sedekat ini. Membuat Aqilla dan Dika menjadi mempunyai perasaan yang tidak biasanya. Perasaan yang lebih dari seorang sahabat.
"Ya ampun. Kenapa gua harus dekat-dekat kaya gini lagi si sama Dika. Bikin jantung gua berdebar ga menentu kaya gini," ucap Lia di dalam hatinya.
"Aqilla. Kalo di liat sedekat ini dia semakin keliatan cantik. Ya ampun. Gua ini mikir apa si. Gua ga boleh mikir kaya gini. Karena udah pasti Aqilla ga akan punya perasaan yang sama kaya gua," ucap Dika di dalam hatinya.
"Tuh ah. Kaya gitu aja ga bisa lu," ucap Dika untuk melepaskan rasa geroginya di hadapan Lia.
"Yehhh, namanya juga lagi ga bisa aja. Biasanya juga bisa."
"Dasar. Ngeles aja lu."
"Udah ah. Gua mau ke kelas dulu."
Kemudian Aqilla langsung meninggalkan Dika begitu saja setelah di tolong oleh Dika untuk pergi ke kelasnya.