"Dik," sapa Keisya.
"Eh, Kei."
"Ayo, ke kelas."
"Lu duluan aja deh. Soalnya gua mau ke perpus dulu. Kemarin gua lupa balikin buku. Makanya pagi ini gua harus balikin buku itu."
"Oh gitu. Okedeh."
Dika pun pergi meninggalkan Aqilla dan Keisya.
"Sorry Kei, Qill. Gua harus bohong ke kalian berdua. Karena emang mulai hari ini gua harus jauhin lu berdua. Karena gua ga mau jadi benalu lagi dalam hubungannya Aqilla dan Rian," ucap Dika di dalam hatinya.
"Eh, kok Dika kayanya aneh gitu ya? Iya ga si?" tanya Keisya.
"Iya si. Sebenarnya gua juga ngerasain hal yang sama. Tapi kenapa ya Dika sikapnya kaya gitu ke gua? Padahal biasanya dia selalu mau bareng sama gua terus. Tapi kali ini dia kaya ngehindar dari gua," pikir Aqilla di dalam hatinya.
"Ga tau. Ya mungkin emang dia lagi buru-buru mau balikin bukunya ke perpus. Kan kalo engga nanti kena denda dari perpus."
"Iya si."
"Yaudah yu kita ke kelas duluan."
"Iya deh, ayo."