Angelina, kontrol dirimu...
Gadis itu terus saja mengedipkan matanya beberapa kali karena terpesona dengan tatapan lelaki yang kini berdiri disampingnya, dia memiliki mata yang sangat indah dengan senyuman yang menawan. Namun sayangnya umur mereka cukup berbeda jauh sehingga tidak mungkin bagi Angelina untuk menganggapnya sebagai lawan jenis yang pantas dia sukai.
"Hey? nona Angelina, kenapa diam saja? apa seberat itu masalah yang sedang kau hadapi?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut Mark membuat gadis itu tersadar dari lamunannya, dia hampir saja terlena hanya karena sebuah perhatian yang menyentuh hatinya. Padahal itu hanya sebuah hal kecil yang tidak perlu Angelina besar-besarkan, dan sepatutnya dia anggap sebagai perhatian kecil dari seorang lelaki yang bisa dia anggap sebagai pengganti orang tuanya.
"Ah maafkan aku paman, aku benar-benar tidak bisa fokus malam ini. Terlebih karena semua masalah yang berkerumun di dalam pikiranku, aku harap paman tidak akan salah paham."