Pagi-pagi sekali Rey sudah bangun dari tidurnya, mungkin karena tidak ada Camelia disana dia tidak bisa beristirahat dengan nyenyak. Bahkan mimpi buruk itu pun kembali datang dan membuat mood lelaki ini hancur seketika, dia benar-benar butuh sang istri disana. Menemani tidurnya atau mungkin aktifitas lain juga, Rey tidak sanggup jika gadis itu tidak ada disisinya seperti akhir-akhir ini.
"Aku harus segera sembuh, karena dengan begitu Camelia bisa tidur disini lagi."
Rey beranjak dari tempat tidurnya kemudian mencoba untuk bangun tanpa bantuan siapapun, memang agak sedikit sakit namun dia harus kuat dan menahan semuanya. Perlahan namun pasti, lelaki ini menapakkan kakinya yang sakit itu. Berjalan dengan cara menyeret tanpa bantuan tongkat atau siapapun.
"Sepertinya aku harus berjalan-jalan di taman untuk melancarkan kakiku," ucap lelaki itu kepada dirinya sendiri.