Rey melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya, dia pun kemudian beranjak mandi untuk menghilangkan efek alkohol yang semakin lama terasa tidak menyenangkan itu. Guyuran air pun membasahi seluruh tubuh kekarnya, sesekali lelaki itu juga mengusap-usap kepala kemudian wajah tampannya untuk menghilangkan gerah. Namun sampai sekarang ada satu hal yang mengganggu pikirannya, yaitu Camelia. Penampilan gadis itu terlalu cantik bahkan sampai terus terlukis di bayangan Rey.
Bugh!
Sebuah pukulan keras pun Rey luncurkan ditembok kamar mandinya, sesekali lelaki ini menampar juga wajah tampannya. Mencoba untuk sadar dari halusinasi gila yang terus membayang-bayangi pikirannya. Dia memikirkan tubuh indah Camelia datang lalu duduk di pangkuannya, benar-benar sangat indah dan juga mendebarkan.
"Ah sialan! kenapa aku harus membayangkan gadis kampungan itu?! Rey sadarkan dirimu!"