Belva melihat kejadian itu dengan raut wajah yang sinis.
Sebenarnya ia sudah sampai beberapa menit lalu, namun ia sengaja menunggu kedatangan Alya, ia merasa bersalah karena menurunkan Alya dalam jarak yang lumayan jauh dari kantor. Tapi pemandangan yang saat ini ia lihat sudah menjelaskan semua, Alya dalam kondisi yang sangat baik.
****
DANGER!!
Sepertinya kata itu cocok untuk mendeskripsikan sosok Belva, aura gelap nan mencekam terlihat dari sorot matanya yang menatap tajam, siapapun yang kebetulan sedang berpapasan dengannya akan ia cerca habis.
Mulai dari laporan neraca saldo tidak seimbang yang berakhir dengan isak tangis Bella selaku staf accounting, hingga office boy yang melupakan takaran gula yang pas untuk penyajian kopinya.
Belva berada dalam mode tak tersentuh.
" Sherly ke ruangan saya sekarang!"
Sherly hampir saja terjengkang dari kursinya, ia sudah mendengar kabar angin kalau Belva kini menjelma menjadi titisan Lucifer.