"Saya hanya moody saja, Pak. Permasalahan keluarga membuat saya sedikit tertekan." Kata Aletha.
Oh my God, Aletha! Alasan macam apalagi itu?
"Ayah kamu, ya?" Tanya Ryshaka pada Aletha.
Aletha tak mungkin mengkambinghitamkan ayahnya yang dalam hal ini yang notabenenya tak punya andil apapun. Tapi jika Aletha berkata tidak, atasannya tersebut tahu bila sang ayah adalah satu-satunya sosok keluarga yang masih ia miliki.
"Kalau mau berbohong sekalian saja yang totalitas, Aletha!"
"Seperti itulah," Gumam Aletha tak jelas.
"Saran saya—ini murni saran yang saya berikan pada kamu, tanpa berniat untuk memihak ke satu sisi. Ayah kamu adalah satu-satunya keluarga yang masih kamu miliki, tolong KALAU bisa jangan terlalu sering beradu pendapat." Ucap Ryshaka pada Aletha. Lelaki itu memberi penekanan pada kata "kalau" itu berarti Ryshaka masih membebaskan Aletha untuk mendengar saran darinya atau tidak.
"Akan saya coba," Balas Aletha atas saran yang diberikan oleh atasannya tersebut.