Saat baru menginjakkan kakinya di hall kantor, Aletha lagi-lagi mendapatkan sorotan dari khalayak ramai. Bahkan Aletha harus menundukkan kepalanya dalam karena merasa risih.
Aletha sangat benci jika menjadi bahan tontonan seperti ini. Dirinya bukan badut sirkus yang haus akan atensi dari para penontonnya. Aletha bisa menduga jika perhatian mereka semua tertuju pada kruk penopang tubuh yang saat ini ia kenakan.
Atau, sebenarnya mereka hanya tertarik dengan cara berjalan Aletha yang mirip seperti bayi yang baru belajar berjalan? Apapun alasan mereka, Aletha tidak menyukainya.
"Pak?" Panggil Aletha pada Ryshaka yang berjalan dengan jarak beberapa langkah darinya. Lelaki itu selalu menunjukkan sikap tidak simpatik pada Aletha, meski wanita itu cedera sekalipun.
Ryshaka yang mendengar suara seseorang yang memanggilnya langsung memalingkan tubuhnya ke belakang.