Perut Dashi yang berbunyi nyaring seolah menjadi jawaban atas pertanyaan lelaki itu.
Dengan malu-malu Dashi menutup perutnya dengan kedua telapak tangannya. Dengan cepat aliran darah bergerak naik menuju pipi wanita itu dan menjadikan keduanya merah merona.
"Maaf-maaf! Aku seperti tuan rumah yang buruk karena tidak memjamu tamunya dengan baik." Ucap Calvin yang seketika langsung berdiri dari posisi duduknya.
"Bukan salahmu. Memang dasar akunya saja yang mudah kelaparan." Ucap Dashi yang masih berusaha untuk menutupi rasa malunya.
Calvin merogoh ke dalam saku celananya untuk melihat waktu yang tertera di sana.
"Astaga!" Ucap Calvin seraya menepuk keningnya sendiri.
"Kau kenapa?" Tanya Dashi yang merasa heran pada Calvin.
"Aku sama sekali tidak menyadari kalau waktu sudah menunjukkan hampir pukul 3. Dashi, aku sungguh minta maaf!" Ucap Calvin yang mengucapkan kata maaf yang berkali-kali.