"Bagaimana dia bisa tahu tentang niat busukmu itu, Aletha?" Tanya Dashi pada Aletha setelah Ryshaka masuk kembali ke ruang semedinya. Kata-kata yang diucapkan oleh Dashi jauh lebih lirih sekarang, serta manik mata wanita itu yang bergerak liar kesana kemari untuk mencari sesuatu yang dirasa mencurigakan, sesuatu hal yang diikuti oleh Aletha. Mereka berdua mencari suatu barang asing yang bernama alat penyadap disana.
"Lama-lama aku merasa ngeri dengan tingkah laku atasanmu itu." Ucap Aletha seraya mengusap tengkuknya beberapa kali.
"Enak saja kau bicara!" Ucap Dashi mendelikkan matanya ke arah Aletha.
"Kalian berdua yang ada di luar sana, saya tidak akan segan-segan untuk menendang kalian keluar dari perusahaan ini jika terus saja membahas sesuatu yang tak penting." Ucap Ryshaka melalui intercom.
Peringatan tersebut sepertinya mampu untuk membungkam kedua mulut wanita tersebut.