Aletha melangkahkan kakinya dengan terburu-buru untuk sampai di lobby kantornya. Tampak peluh sebiji jagung mengalir deras di pelipis wanita itu, menjadikan tubuhnya yang awalnya segar karena telah mandi pagi, menjadi gerah seketika.
Ini akibat dari dua bocah tengik tak tahu diri yang berhasil menghambat langkah Aletha untuk sampai di kantor. Yang bermasalah adalah hubungan keduanya, namun kenapa Aletha yang harus mendapatkan imbas dari permasalahan tersebut?
Aletha menyentuhkan jemari telunjuknya pada mesin finger print yang terdapat di sana.
"Aish! Telat lagi!" Batin Aletha kesal.
Wanita itu berdoa agar Tuan muda Ryshaka yang berwatak tidak menentu itu tidak memergoki dirinya yang kembali datang terlambat ke kantor.
Dengan langkah mengendap-endap Aletha menuju kursi yang biasa ia duduki.
Di sana nampak pula sosok Dashi yang sedang menekuri layar komputernya dengan mimik wajah yang cukup serius.