Ryshaka kini sedang menurunkan tempo rayuan pulau kelapanya pada Aletha, dengan lelaki itu yang sedang membelai ringan salah satu pipinya dengan sapuan lembut seringan kapas. Namun tentu saja tatapan tajamnya tak putus untuk mengintimidasi Aletha.
Ditatap oleh mata setajam elang itu membuat Aletha berpikir bahwa lelaki itu telah melakukan kecurangan padanya, Ryshaka yang kini memiliki segalanya, entah itu tubuh tinggi jangkung ataupun segala kekuasaan yang ia miliki, bagaimana bisa lelaki itu melakukan kecurangan dengan mengintimidasi seorang Aletha yang hanya seorang wanita yang bertubuh mungil dan pastinya lemah. Pasti wanita itu seketika akan kalah telak.
Berbeda dengan kemenangannya beberapa saat lalu yang berhasil mendorong seorang Ryshaka hingga membuat tubuhnya tersungkur ke lantai, Aletha rasa saat itu ia sedang mendapatkan hoki sekali seumur hidupnya dan tak 'kan kembali lagi bisa ia lakukan.