Aletha memutuskan untuk menghubungi Ryshaka saja, daripada berpikir sendiri seperti ini.
Dalam nada dering yang pertama Ryshaka langsung mengangkat panggilan masuk dari Aletha.
Seolah lelaki itu memang sedari tadi sedang menunggu Aletha untuk menghubunginya.
Padahal biasanya lelaki itu akan sangat slow respon karena memang pekerjaannya yang menggunung.
"Aletha!" Ucap Ryshaka bernada tajam sebagai awal percakapan keduanya.
"Kamu dimana?" Ucap Ryshaka kembali.
"Di rumah, Pak!" Jawab Aletha singkat.
"Are you okey? Sejauh karir kamu menjadi bawahan saya, kamu tidak pernah absen mendadak seperti ini." Ucap Ryshaka kembali, namun nada suara lelaki itu kini terdengar lebih lembut, mungkin imbas dari ketakutannya saja yang membuat lelaki itu berbicara dengan nada yang sedikit keras diawal percakapan mereka.
"Maaf jika membuat Bapak cemas karena memikirkan keadaan saya." Ucap Aletha kalem.