"kamu pikir saya akan langsung menuruti keinginanmu? Hanya karena kamu berteriak dengan nada bicara yang cukup keras? Tidakkah kamu berpikir jika saya ini adalah seorang lelaki yang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan saya." Senyum penuh makna tersungging di bibir lelaki itu.
"Jangan berani-beraninya untuk—" Aletha tidak jadi menyelesaikan kalimatnya karena Ryshaka melangkahkan kakinya agar lebih dekat lagi dengan Aletha dan menjadikan tubuh mereka berdua menempel tanpa jarak.
Aletha mengulurkan tangannya dan ia letakkan di dada lelaki itu. Tentu saja untuk sedikit memberi jarak pada mereka berdua. Namun sungguh sayang karena upaya Aletha sia-sia.
"Untuk apa?" Ucap Ryshaka menantang wanita itu.
"Kau tahu istilah morning wood?" Tanya Ryshaka kepada wanita itu yang kini sedang kikuk.