"Kenapa kamu tidak langsung enyah dari sini?" Tanya Ryshaka saat dilihatnya wanita tersebut masih betah di bangkunya.
"Saya merasa jika sikap anda tak bisa dijadikan sebagai panutan." Ucap Grace dengan tenang tanpa terlihat takut dengan perbuatan lelaki itu yang baru saja menggebrak meja.
"Karena saya berani cut kamu dari perusahaan ini? Begitukah?" Tanya Ryshaka.
"Bukan, tapi sikap anda yang tidak konsisten pada suatu keputusan yang telah dibuat." Ucap Grace.
"Jelaskan!"
"Bukankah perusahaan ini memberlakukan setiap pegawainya untuk tidak menjalin hubungan dengan sesama pegawai disini. Kenapa sekarang malah anda sendiri yang melanggar peraturan itu?" Tanya Grace. Wanita itu sudah tahu jika nasib karirnya di perusahaan ini sudah tak tertolong lagi, sehingga ia berani meracau seperti itu.