Melihat Ryshaka yang sudah bersungut-sungut dan siap meledakkan lahar panasnya, wanita itu melemparkan pandangannya ke arah segala penjuru dapur. Tiba-tiba saja wanita itu tertarik dengan design interiornya.
"Kenapa dihabiskan semuanya?" Tanya Ryshaka. Aletha tahu jika lelaki itu sudah siap memakan dirinya hidup-hidup.
Mendengar sebuah pertanyaan yang ditujukan padanya, mau tak mau Aletha mematri pandangannya ke arah Ryshaka dan mulai menampilkan cengiran tanpa dosanya.
"Saya lapar dan hidangan yang Bapak sajikan tak sanggup untuk saya tolak." Aletha berharap kali ini ekspresi wajahku yang memelas terlihat cukup menyakinkan agar Ryshaka tak jadi memarahinya.
Lagi-lagi, Ryshaka hanya bisa menarik napas dalam, berupaya untuk menenangkan dirinya agar tak tersulut emosi akan ulah wanita nakal yang bernama Aletha tersebut.