"Merepotkan sekali, duduk saja di bangku depan! Akan ku siapkan makanannya." Usir lelaki itu pada Dashi dan juga Calvin.
"Tapi, menu makanannya?" Tanya Dashi.
"Tidak perlu. Semua makanan yang sudah tersentuh tanganku, kelezatannya tak usah di ragukan lagi." Ucap lelaki bertato tersebut jumawa. Karena tak ingin terlibat percekcokan yang terlalu panjang dan merugikan diri mereka sendiri, Calvin pun menyeret tubuh Dashi agar mereka bisa duduk di sebuah bangku yang telah di sediakan.
"Aneh sekali tempat ini." Bisik Dashi pada Calvin setelah mereka mendudukkan pantatnya di sana.
"Aku belum pernah ke tempat ini sebelumnya, jadi aku tidak tahu." Bisik Calvin menjawab keluhan Dashi.
Manik mata Dashi menyusuri interior restauran tersebut, tempat ini tidak terlalu buruk, hanya pelayanannya saja yang kacau. Tempat makan ini memang tidak terlalu besar, tapi bagaimana bisa di dalamnya hanya terdapat dua orang pelayan.
