Tangis Aletha langsung pecah saat wanita itu sudah berada dalam dekapan hangat tubuh Ryshaka.
Ryshaka yang tahu akan kesedihan mendalam yang wanita itu rasakan, lelaki itu memutuskan untuk tak banyak bicara. Bibirnya tertutup rapat namun kedua tangannya-lah yang bergerak aktif mengelus puncak kepala Aletha serta bagian lain dari tubuh wanita itu yang bisa ia jangkau.
Ryshaka terus menenangkannya saat dirasanya Aletha perlahan mulai tenang.
"Sa-saya takut, Pakkk!" Adu Aletha dengan kata-katanya yang tersendat karena wanita itu masih meneteskan air matanya.
"Hal apa yang membuatmu takut Aletha?" Tanya Ryshaka pada wanita itu. Ryshaka sedikit menjauhkan kepalanya agar ia bisa melihat mimik wajah Aletha dengan lebih jelas.
"Karena Bapak bertemu dengan lelaki itu." Ucap Aletha menjawab pertanyaan dari atasannya.