Manik mata Aletha melebar saat ia mengetahui alasan di balik atasannya yang sedang berjongkok tersebut.
Setelah Ryshaka berhasil mengambil kartu akses yang sebelumnya telah ia lempar ke dalam sana, tanpa rasa bersalah lelaki itu melenggang keluar dari room tersebut meninggalkan Aletha.
Sebelah tangan Aletha terulur ke depan bermaksud untuk mencegah kepergian lelaki itu.
"Bapak mau kemana?" Ucap Aletha yang sayangnya hanya dalam hatinya saja.
Brak!
Bunyi pintu yang tertutup di depannya sontak membuat Aletha dengan terpaksa menunda kemarahannya.
Sebelumnya mereka memang berada di room yang di dalamnya tidak terdapat balkon atau pun tempat private lainnya yang bisa digunakan untuk mengangkat telepon.
Aletha yakin jika atasannya tersebut merasa kurang nyaman jika harus berbicara dengan Jasmine dengan Aletha yang menguping pembicaraan keduanya.