"Fast food, ya? Itu terdengar lebih baik daripada daripada hasil masakanmu yang belum teruji layak atau tidak untuk dikonsumsi itu." Ucap Dashi pada Calvin.
Memutuskan untuk tidak menyahuti kata-kata menyebalkan yang baru saja Dashi ucapkan, Calvin lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan menyiapkan wanita itu hidangan.
Jika kalian berpikir, mengapa Calvin masih dapat berbaik hati meski ucapan dari Dashi seringkali menyebalkan.
Mungkin karena lelaki itu telah mencoba untuk melancarkan aksinya dengan berupaya untuk menjerat Dashi agar terjatuh ke dalam pesonanya.
Pilihan Calvin jatuh kepada salah satu koleksi wine-nya yang berusia cukup tua.
Senyum di sudut lelaki itu terkembang karena berpikir jika rencananya kali ini akan sukses besar.
Siapa pula wanita yang tak kan terpesona jika lelaki sepertinya menjamu sang wanita dengan dengan red wine yang memiliki harga ratusan juta tersebut.