Rain meraih wajahku dan mengejutkanku ketika aliran panas basah memenuhi mulutku yang kelaparan. Seluruh tubuhku lemas saat bibirnya akhirnya menelan bibirku. Dia membuka dan menutup mulutnya perlahan di atas mulutku, sebelum mendorong bibirku terbuka dengan tidak sabar. Aku mencicipi logam cincin lidahnya, sedikit vodka dan manis napasnya. Rasa logam yang dingin, bercampur dengan panas lidahnya yang melingkari lidahku membuatku langsung basah dan lemas di lutut. Aku merasa seperti boneka kain dalam pelukannya.