Dia tertawa. "Tidak. Tapi bagaimana dengan hal-hal seperti kereta dorong?"
Aku pergi mencari Dealer Dimwit. "Hei, bisakah kamu membuka bagasi E-Class?"
Setelah dia melakukannya, aku mengintip ke dalam dan tersenyum saat aku melihat ke arahnya. "Sepertinya ada banyak ruang untuk kereta dorong."
Bola matanya melayang ke depan dan ke belakang. Dia masih tampak seperti sedang mencari alasan mengapa dia tidak pantas memiliki mobil yang sebenarnya dia inginkan.
"Biarkan aku menanyakan ini padamu…" kataku. "Apakah Kamu berencana memotong rambut Kamu dan mengenakan celana jeans Ibu setelah bayi lahir hanya karena hal-hal itu praktis?"
"Tidak."
"Lalu mengapa kamu harus mengorbankan apa yang sebenarnya kamu inginkan di dalam mobil? Selain itu, ada banyak ruang. Percayalah, Aku tidak akan membiarkan Kamu mendapatkan sesuatu yang terlalu kecil."
Matanya terpaku pada mobil konvertibel perak mengkilap.
Gia mengalah. "Kurasa kita bisa mengujinya."
Aku mengedipkan mata. "Itu gadisku."
