Selva berjalan keluar tempat bertemu dengan Rafael. Entah kenapa melihat wajah Rafael membuat Selva ingin marah kepadanya. Padahal Selva sendiri tidak tau apa yang membuatnya sangat marah seperti ini.
Semua belum jelas, Selva tidak ada hak untuk marah kepada Rafael. Lagipula, selama ini Selva mengenal Rafael dengan sangat baik.
'Apa aku tes saja?' batin Selva.
'Tapi bagaiaman jika semuanya benar? Karirku akan hancur,' batin Selva.
"Saya harus mengeceknya sekarang," Selva berjalan ke tempat supermarket.
Selva berjalan mencari alat tes kehamilan, dan langsung menemukanya. Selva terdiam kaku, seolah ingin langsung mengambilnya, namun keraguan menghampiri dirinya.
'Apa yang kau lakukan Selva? Apa pentingnya kamu tes? Kamu tidak pernah melakukannya bukan?' batin Selva.
Selva menghela nafasnya perlahan dan langsung mengambil alat tes kehamilan. Dengan segera Selva membayar dan kembali ke hotel tempatnya.