Ya, hanya otak yang bisa disalahkan oleh Arseno saat ini. Dirinya tidak tau harus menyalahkan siapa selain otaknya dan otak Jingga. Otaknya yang tidak bisa terlepas dari tubuh Jingga dan otak Jingga yang tidak memahami situasi.
Jingga menatap Arseno yang sedang memakai jas dan dasinya. Jingga mendekati Arseno dan langsung memegang tangan Arseno yang tengah sibuk memasang dasinya.
Tanpa mengatakan apapun, Jingga langsung mengambil alih kegiatan Arseno, dengan perlahan Jingga memutar dasi hingga terbentuk secara sempurna. Arseno yang mendapat serangan dari Jingga mendadak tidak bisa berkata apapun, bahkan dirinya tidak melarang Jingga untuk menghentikan aksinya.
'Menatapmu membuat aku lupa diri, Jingga. Ilmu apa yang kau pakai hingga aku seperti ini,' batin Arseno.