"Jingga," teriak Arseno panik saat melihat Jingga.
Tubuh Jingga sudah tergelatak di atas tanah, kali ini Jingga benar-benar tidak sadarkan diri. Matanya yang sedari tadi menatap Arseno kini sudah tertutup dengan sempurna.
Arseno langsung mengambil tubuh Jingga dan menggendongnya. Arseno berjalan cepat menuju kamar mereka berdua sambil membawa tubuh yang sudah tidak berdaya di dekapannya.
Sementara Yuriza, Nyonya Diva dan Tuan David mengikuti Jingga dari belakang.
Kini, Arseno meletakkan tubuh Jingga di atas kasur milik yang ada di kamar mereka. Arseno memegang wajah Jingga yang sangat dingin dan pucat.
'Jingga kau kenapa? Kenapa kau sangat hobi membuatku khawatir?' batin Arseno.
"Yuriza panggil Dokter Kevan!" teriak Arseno.
"Tidak mungkin, Dokter Kevan sangat jauh bukan?" ucap Yuriza.
"Arseno, Mama baru ingat, Jingga ada alergi dingin bukan? Apa kamu ingat waktu itu dia tidak bisa pulang karena tubuhnya drop kedinginan," ucap Nyonya Diva.