'Ya, kau dan aku tidak akan merasakan sakit atas perceraian ini. Untuk apa aku mengkhawatirkan hari perceraian itu? Jingga akan terlihat baik-baik saja, begitupun dengaku,' batin Arseno.
Percakapan mereka sepanjang perjalanan membuat perjalanan begitu cepat. Tak terasa kini mobil yang di bawa Arseno sudah memasuki sebuah villa yang cukup besar serta pemandangan yang menghadap ke deretan pegunungan dan sawah membuat kesan villa begitu asri.
Jingga tersenyum kecil melihat pemandangan yang begitu menakjubkan. Suasana gedung yang sudah menjadi makanan sehari-hari membuat Jingga sangat merasa bahagia melihat alam yang sangat indah.
"Ini villa siapa?"
"Villa keluarga Keane. Papa dan Mama memang membeli villa untuk liburan keluarga. Kami sudah lama tidak kesini karena pekerjaan yang membuat jarang liburan."