Bukan hanya Jingga yang risih dengan amarah Nyonya Diva. Begitupun dengan Tuan David. Tuan David menatap ke arah Jingga yang sedang merasa tidak nyaman dengan celotehan Nyonya Diva membuat Tuan David yang angkat bicara. Tidak bisa dibiarkan karena Nyonya Diva tidak ada rencana untuk menghentikan ucapannya.
"Ma, sudahlah. Kasihan dengan Jingga. Mama coba lihat Jingga sedang menahan rasa sakit. Harusnya Mama menenangkan Jingga, bukan malah memarahi Arseno yang tidak ada disini," ucap Tuan David.
"Papa benar juga. Jingga maafkan Mama yah karena Mama sudah membuat Jingga tambah pusing."
"Tidak apa, Ma," jawab Jingga.
Nyonya Diva mengelus rambut Jingga dengan perlahan sambil mengelus perutnya yang kini terasa sangat menyakitkan.
"Sayang, pasti sakit sekali yah?" tanya Nyonya Diva.
"Iya, Ma," jawab Jingga singkat.
"Nyonya, kami akan mempersiapkan ruang persalinan. Untuk sementara waktu, keluarga Keane bisa menempati ruang istirahat sambil menunggu Nona Jingga melahirkan."