Melihat Jingga yang sudah mengalami tanda-tanda akan melahirkan, tentu saja membuat Adisty tidak tenang. Adisty hampir meneteskan air matanya melihat calana Jingga yang sudah basah.
Ya, yang Adisty khawatirkan hanya takut Jingga melahirkan dan juga takut jika Arseno tau Jingga sudah pecah ketuban disaat Jingga masih berada di butik.
'Ya Tuhan, Apa Jingga akan melahirkan? Aku harus bagaimana? Tentu saja aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan karena ini hal yang pertama bagiku,' batin Adisty.
Adisty yang tegang dan sedikit cemas, tentu saja membuat Jingga tersenyum kecil. Padahal yang akan melahirkan bukan Adisty. Jingga, Adisty dan Pak Sopir kini berangkat menuju ke rumah sakit.
"Adisty, kenapa kau terlihat panik dan ingin menangis?" tanya Jingga.
"Jingga, tentu saja karena kau ingin melahirkan."
"Yang akan melahirkan adalah aku, bukan kamu, kan? Kenapa kamu yang malah khawatir?"