Setelah membahas masalah pemindahan butik, Jingga dan Adisty mengobrol berdua hanya untuk melepas pikiran mereka. Untuk masalah butik, tenang saja karena sudah ada ketiga karyawan yang mengurusnya. Lagipula, Jingga dan Adisty adalah bos atau pemilik butik, jadi mereka tidak masalah jika harus bersantai-santai.
"Adisty, kau tidak menunda kehamilan, kan?" tanya Jingga kepada Adisty.
"Menunda kehamilan? Tentu saja tidak. Sekretaris Niko tidak ingin menunda kehamilan. Dia ingin seperti kamu yang langsung memiliki anak."
"Baguslah, karena tidak baik kalau menunda kehamilan. Menikah itu kan untuk menambah keturunan."
"Tidak, Jingga. Bahkan Sekretaris Niko selalu menginginkan hubungan suami istri tiap malam. Katanya biar cepat jadi," keluh kesah Adisty.
Jingga langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Adisty kepadanya.