Sekretaris Niko memperhatikan wajah Adisty yang sedang marah kepadanya. Namun, Sekretaris Niko benar-benar tidak peduli dengan amarah Adisty. Dirinya malah fokus kepada wajah Adisty yang sangat menggoda dirinya. Merah seolah tidak mempesona. Ya, itulah definisi wajah Adisty saat ini.
'Jika marah seperti ini, kecantikanmu seolah meningkat sampai seratus tingkatan. Tidak ada obatnya, kau cantik alami, aku menyukaimu, Adisty,' batin Sekretaris Niko.
"Sudahlah, jangan berlaga sok formal. Tidak ada yang melihatnya juga kok," ucap Adisty sambil mendorong tubuh Sekretaris Niko yang perlahan mendekatinya.
"Iya. Memang tidak ada yang melihatnya," jawab enteng Sekretaris Niko.
"Cukup yah, Mas. Aku gak mau kamu kaya gitu lagi."
"Loh, kenapa? Aku hanya ingin mengantarkan kamu pulang? Bukankah tidak ada masalah sama sekali?"
"Ya, tidak sih," jawab Adisty yang salah tingkah.
"Kita memang ada hubungan kan? Jadi, aku rasa tidak ada masalah dengan semuanya," ucap Sekretaris Niko.
***