Adisty menghela nafasnya perlahan disaat mendapatkan pertanyaan mendesak dari Jingga dan Yuriza. Seolah tidak bisa dihindari oleh keduanya, Adisty hanya berserah diri.
'Kalian ini keponya benar-benar keterlaluan yah. Bagaimana bisa kalian bisa menebak apa yang sedang terjadi kepadaku? Huh, sepertinya tidak ada cara untuk melarikan diri, apa yang mereka ingin ketahui pastinya akan dicari tau sampai tuntas,' batin Adisty.
Dret! Dret!
Suara ponsel yang berasa dari tas Yuriza kini berbunyi. Dengan segera Yuriza mengambil ponselnya dan menatap layarnya.
"Kak, ini dosenku. Aku tinggal dulu sebentar yah. Kak Adisty, aku titip Kak Jingga yah," ujar Yuriza.
"Iya tenanglah. Jingga aman denganku."
"Terima kasih," Yuriza langsung beranjak meninggalkan Jingga dan juga Adisty.
Adisty langsung menghela nafas dengan perlahan. Sepertinya orang kepo sudah pergi. Begitulah yang ada di pikiran Adisty.