Arseno menatap ke arah jam yang ada di dinding kamarnya. Benar apa yang dikatakan oleh Yuriza. Jam kini memang sudah menunjukkan hampir jam dua belas siang. Sudah waktunya makan siang. Namun, entah kenapa Arseno merasakan tidak lapar sama sekali. Entah karena melihat dinginnya sikap Jingga atau memang tidak ingin makan?
"Oh iya kau benar. Kakak jadi lupa makan siang. Jingga aku akan meminta Bi Ati untuk mengantarkan makanan kepadamu di kamar ini."
"Tidak. Aku ingin sekali makan di meja makan bersama kalian. Rasanya tidak enak jika harus makan seorang diri di kamar ini," ujar Jingga.
Keras kepala dimulai. Tapi, apa yang dikatakan Jingga memang benar. Makan sendiri memanglah tidak enak. Seolah tidak ada nafsu makan jika hanya makan sendirian.
Arseno pun menghela nafasnya, seolah mengerti dengan Jingga yang tidak ingin makan seorang diri.
"Oke, baiklah. ayo kita makan di meja makan bersama-sama. Sepertinya makanan sudah disiapkan oleh Bi Ati."