"Ya, tapi kenapa harus tertawa seolah meremehkan saya? Kau benar-benar yah! Saya ini lelaki sejati, jadi wajar kalau saya bisa menghamili Jingga, lagipula dia adalah istri saya, jadi tidak ada salahnya kalau Jingga hamil," ketus Arseno kepada Ayden.
Ayden menghela nafasnya dengan perlahan disaat mendapat cacian langsung dari Arseno. Ya memang salah Ayden yang tertawa mendengar Arseno mengatakan istrinya telah hamil. Tapi, Ayden melihat jelas jika ada wajah kekecewaan dari Arseno.
"Maafkan saya. Saya hanya bercanda. Apa ada masalah dengan kehamilan Jingga? Kenapa saya melihat kamu dengan wajah yang murung dan tidak berdaya."
"Kau tau pasti apa yang terjadi kepada kamu sebelum ini bukan? Keadaan yang tidak baik-baik saja. Entah kehamilan ini sebuah hal yang membuat kami bahagia atau tidak."
"Saya tebak, kamu pasti ada niat untuk bercerai?"