Tak terasa sudah satu jam lamanya Jingga berada di dalam mobil yang membawanya menuju panti asuhan. Waktu yang sebentar sebenarnya, namun Jingga merasakan waktu tersebut sangatlah lama.
Dirinya merasa tidak tahan untuk segera bertemu dengan Adisty dan meluapkan segalanya kepada sahabat yang selalu setia ada di sampingnya.
"Sudah sampai Nona," ucap sopir taksi.
"Baik Pak, terima kasih. Ini uangnya."
Jingga langsung keluar dari mobil tersebut dan berjalan menuju pintu panti asuhan dengan membawa kopernya.
Ketukan pintu kini diciptakan oleh Jingga beberapa kali. Sembari menunggu ada yang membukakan pintu, Jingga menghapus perlahan air mata yang jatuh melewati pipinya. Hingga seorang wanita membukakan pintu tersebut.
"Jingga," ujar Adisty yang melihat sahabatnya berada di depan pintu yang dirinya buka.
"Adisty, kau sudah tidur ya? Maafkan aku yang sudah mengganggu kamu," ujar Jingga.