Andai waktu bisa diputar kembali, kata-kata itu yang selalu terputar di dalam kepala Arseno. Tidak ada yang bisa Arseno lakukan saat ini, hanya berharap waktu diputar kembali. Seolah putus asa dengan kenyataan yang ada.
"Tuan Arseno, sebaiknya anda istirahat di kamar. Tenangkan diri anda. Saat ini, biarkan kalian masing-masing terlebih dahulu, karena bicara saat ini tidak ada gunanya. Nona Jingga pasti pulang ke panti, itu artinya Tuan bisa kesana kapan saja, bukan?"
"Iya, Bibi benar. Jingga sudah pasti ke panti asuhan. Setelah tenang, aku akan mencoba kesana dan mengobrol dari hati ke hati kepadanya," jawab Arseno.
"Iya, Tuan benar sekali. Ya sudah, Tuan kembali ke kamar. Kalau ada apa-apa, tinggal panggil Bi Ati yah."
"Iya, Bi Ati. Terima kasih banyak atas semuanya."
"Sama-sama Tuan Arseno. Bibi pamit ke belakang dulu yah."
"Iya Bi."