Yuriza beranjak meninggalkan mansion Keane. Bertolak menuju ke rumah Arseno dan Jingga hanya dengan seorang diri. Takut, pasti ada rasa takut karena malam ini sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Bagaimanapun Yuriza adalah seorang perempuan, walaupun dirinya berada di dalam mobil, tapi tetap saja, ketakutan itu terasa sangat nyata.
Tapi, rasa ketakutan itu seolah sirna disaat Yuriza membayangkan wajah cemas milik Jingga. Ya, Yuriza pun bisa merasakan jika kecemasan yang melanda tidaklah enak rasanya. Maka dari itu, Yuriza nekat pergi ke rumah Jingga hanya untuk menenangkan insan yang pastinya tidak sedang tenang saat ini. Beruntungnya, kedua orang tua Yuriza memperbolehkan Yuriza pergi ke rumah Jingga malam ini.
'Aku harus segera kesana. Kak Jingga pastinya sedang menangis karena menunggu kehadiran Kak Arseno,' batin Yuriza sambil mengendarai mobil yang merupakan milik pribadinya.
