Seolah seperti istri pada umumnya yang mengkhawatirkan suaminya yang tidak pulang ke rumah. Jingga pun sama, ini sudah jam delapan malam, namun Arseno tidak menunjukkan kabar untuk pulang ke rumah.
"Mas, kamu dimana? Biasanya jam segini sudah pulang ke rumah," Kegelisahan Jingga benar-benar terlihat jelas.
Beberapa kali menelpon Arseno dengan niat menanyakan keberadaannya namun nyatanya tidak di angkat dan dimatikan oleh Arseno. Terakhir kalinya, nomor Arseno kini tidak aktif. Bahkan di telepon melalui panggilan biasa pun tidak aktif, itu artinya Arseno mematikan ponselnya. Begitu kesimpulan yang Jingga buat.
"Mas kau dimana? Aku sangat mengkhawatirkan kamu. Tidak bisakah kau memberitahu aku tahu tentang keberadaan kamu? Aku sungguh khawatir, takut kamu kenapa-kenapa," Jingga sudah terlihat sangat gusar, disaat mendapatkan Arseno yang mematikan panggilan teleponnya, seolah tidak ingin diganggu oleh siapapun itu.