Senja menyapa dengan indahnya, seolah memberikan semangat untuk insan yang sedang bersedih. Ya, di dalam mobil yang kini sedang melaju dengan kecepatan sedang, ada seorang pria yang wajahnya sangat lesu seolah tidak ada tenaga untuk memberikan senyuman kepada senja. Padahal, senja sudah berusaha menyapanya dengan segudang keindahan.
"Kau sudah makan?" tanya Ayden.
Tak ada jawaban. Arseno masih dalam diamnya, entah apa yang dipikirkannya seolah sangat asyik dalam diamnya.
"Arseno. Kita berhenti di restoran sebentar untuk makan malam," ujar Ayden lagi.
"Tidak. Kita beli makanan dan makan di apartemen saja. Saya tidak ingin makan di luar," Suara Arseno barulah terdengar oleh Ayden setelah masuk ke dalam mobil tersebut.
"Baiklah. Kita pesan makanan dulu di salah satu restoran setelah itu kita bawa ke apartemen."
Arseno mengangguk kecil menanggapi ucapan Ayden.
