Di tengah banyaknya bunga bermekaran, ada seorang lelaki yang tampak lesu. Dia adalah Arseno Keane. Seolah hidupnya hancur oleh kenyataan yang ada. Memang, belum sepenuhnya kenyataan kejadian kecelakaan itu di dengar oleh Arseno, namun dari ucapan Dokter Kevan, Arseno sudah bisa menyimpulkan jika orang tua Jingga lah yang menjadi korban dari kecelakaan yang Arseno perbuat.
Arseno tersandar di kursi taman. Tak sadar jika hari sudah semakin sore, rasa lelah sama sekali tidak dirasakan oleh Arseno, padahal dirinya sudah berkeliling untuk mencari tahu kenyataan tentang kecelakaan itu.
Namum, disaat mengetahui kenyataannya, Arseno malah memikirkan bagaimana reaksi Jingga disaat dirinya tau kalau Arseno adalah orang yang pengecut yang sudah lari dari tanggungjawabnya.