Arseno berjalan lunglai keluar dari mansion utama. Tidak ada jawaban yang dirinya dapatkan dari kedua orang tuanya. Masih bersikap teguh pada kerahasiaan yang jelas-jelas Arseno bisa melihat ada sesuatu yang tidak beres, yang masih di sembunyikan, seolah Arseno tidak pantas untuk mengetahui semuanya.
Arseno terdiam, tepat di samping mobil. Enggan masuk ke dalam mobil. Dirinya masih terdiam, berusaha berpikir, harus kemana dirinya mencari tau. Adiknya dan kedua orang tuanya kini seolah menutup mulutnya rapat-rapat.
Tapi, Arseno bukan orang bodoh yang bisa percaya sepenuhnya dengan ucapan Nyonya Diva dan Tuan David. Feelingnya kuat pada keterkaitan kecelakaan dirinya dan orang tua Jingga.
'Aku harus cari kemana?' pikir Arseno.
"Tuan, kita mau kemana sekarang?" tanya Sekretaris Niko.
"Jalan saja dulu," Arseno langsung masuk ke dalam mobil.