Hari demi hari berlalu, seminggu terlewati dari Jingga pulang ke rumahnya. Sementara Adisty masih berada di rumah sakit. Jingga yang hanya berdiam diri di rumah namun sesekali menjenguk Adisty, membuatnya tidak bisa mengurus butik dengan baik. Butik sepenuhnya di alihkan kepada Dewi, orang kepercayaan yang bisa mengurus butik Ga Adis.
Hari ini, Jingga ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Adisty. Kebetulan hari ini adalah hari weekend, hingga Arseno mengizinkan dengan syarat dirinya ikut pergi menemani Jingga.
Jingga pun tidak merasa keberatan, malah dirinya sangat senang karena Arseno masih terlihat peduli kepada sahabatnya Adisty.
Jingga kini tengah duduk di meja rias, mengoleskan sesuatu di wajahnya, sementara itu Arseno baru keluar dari kamar mandi. Dirinya langsung tersenyum kepada Jingga.
"Kau sudah hampir siap?"
"Iya Mas. Ayo cepat. Hari sudah semakin siang. Nanti Adisty menunggu."
"Kau ini mau kemana? Adisty tidak akan lari kok hanya karena kita datang terlambat."